Me Ji Ku Hi Bi Ni U ...
itu apa coba???
itu adalah nama-nama warna dalam pelangi..
di mulai dengan buku Merah, lalu Jingga, lalu Kuning dan sekarang adalah Hijau..
well, gw belom baca buku yang ketiga.. yang Kuning.. pengen banget cepet2 baca..
okehh, ini adalah resensi buku Hijau dari velyn ::
Di awal buku pelangi pasti ada prolognya, kali ini prolognya diambil dari wahyu 4. Ada 4 makhluk yang berbincang tentang keadaan di dunia. Tentang manusia yang semakin liar dan tidak terkendali dan sudah kehilangan kemuliaan Allah.
Alkisah, ada sebuah keluarga kecil yang tinggal di dusun Karang Mulyo, dusun terpencil yang ada di sebelah barat Yogya. Keluarga kecil ini terdiri dari Suroto (bapak), Sulastri (ibu), Galuh (anak ke-1, perempuan), dan Dwi (anak ke-2, laki2).
Keluarga ini hidup dari menjual emping, yang menjual biasanya adalah Galuh, dengan bersepeda ia menjual emping ke tempat yang ramai. Ayah Galuh dulunya adalah seorang penjaga makam, sekarang walaupun tidak menjadi penjaga makam, ayahnya tetap di makam dan bersemedi. Orang2 dikampungnya mendapat kabar bahwa ayah Galuh adalah seorang pemakan mayat. Alhasil keluarga Galuh dikucilkan dikampungnya.
Pernah sekali waktu Galuh berjualan emping, datang sekelompok anak yang meminta uang Galuh, karena Galuh tidak memberinya maka mereka memukuli Galuh dan merusak sepedanya. Galuh hanya bisa menangis. Tiba-tiba datanglah seorang wanita, dan ia membantu Galuh. Namanya adalah Mbak Sekar. Mbak Sekar bersama suaminya Mas Matias. Mereka iba melihat keadaan Galuh dan membawanya ke RS lalu ke rumah mereka untuk makan malam.
Yupp, dari Mbak Sekar dan Mas matias inilah Galuh diperkenalkan dengan firman Tuhan. Dengan Yesus. Sekar mengajarkan Galuh tentang alkitab dan firman-Nya. Matias mengajarkan Galuh bermain gitar. Pada suatu hari Galuh ditawarkan untuk mengikuti Youth Camp. Di Youth Camp ini Galuh menerima Yesus dan dibaptis, walaupun dia ga tau belom sepenuhnya mengerti tentang menjadi kristen.
Galuh dapat cobaan, ibunya sakit dan Galuh membawanya ke puskesmas bersama ayahnya. Yang ada malah mereka diusir dan ayahnya dipukuli dan di maki oleh bapak2 penduduk dusun. Akhirnya ibu Galuh pun meninggal, penyakit ibu Galuh ternyata menular dan Galuh pun sakit. Ditengah ketidakberdayaannya ia ingat pada Sekar, Galuh meminta Dwi untuk pergi kerumah Sekar dan meminta pertolongannya. Benar2 pas waktunya karena dirumah Sekar ada dokter, pacar keponakannya (Vaya) ,yaitu Eben. Mereka pun segera menolong Galuh.
Tidak lama setelah kematian ibunya, terjadilah gempa (yang sudah diprediksikan ayah Galuh) yang membuat rata-rata rumah di dusunnya ambruk. Galuh dan Dwi selamat, mereka mencari ayahnya. Dan sungguh tragis, ayahnya meninggal dengan menyelamatkan seorang anak perempuan dari musuhnya (yang sebar gosip ayah Galuh pemakan mayat dan dukun santet). Akhirnya nama keluarga Galuh pun bersih dari semua gosip miring itu karena kesaksian musuh ayah Galuh.
Galuh sudah bertekad untuk pergi dari kampungnya dan merantau ke Jakarta. Yang ia miliki hanya alamat Grace (teman Youth Camp-nya) dan Dokter Eben. Akhirnya ia dapat modal pergi ke Jakarta dari mantan musuh bapaknya 1 juta dari hasil menjual rumahnya. Berangkatlah mereka dan sampailah di Jakarta. Di rumah Eben.
Galuh sebenarnya tidak enak meminta bantuan Dokter Eben, tapi ia teguh ingin di Jakarta walaupun Eben sudah menyuruhnya pulang. Akhirnya Galuh pun bekerja pada Eben sebagai asisten di tempat praktek Eben. dan Dwi adiknya bekerja sebagai tukan kebun dirumah Eben. Galuh bekerja pada Eben dengan identitas sebagai lelaki, karena Vaya ingin begitu. Tetapi akhinya Vaya mendapati bahwa Galuh seorang perempuan, dan ia pun mengusir Galuh dari hidup Eben.
Galuhpun mencari Grace, tapi ia mendapati Grace sudah pindah keluar negeri dan akhirnya ia mendapat pekerjaan baru, sebagai pembantu. Naas benar kehidupannya di rumah tempat kerjanya yang baru. Sampai finalnya ia digigit anjing majikannya dan dibawa kerumah sakit. Majikannya meninggalkannya di rumah sakit begitu saja. Ia pingsan, dan ia pun ditolong seseorang. Namanya Yozie.
Yozie adalah seseorang yang terkena kanker otak dan mulai melihat hidupnya. Yozie menolong Galuh. Dan akhirnya Galuh bekerja menjadi pembantu Yozie di apartemennya. Yozie sedang mencari yayasan untuk menyumbangkan semua uangnya 11 milyar, tapi tak kunjung dapat. Akhirnya Galuhnpun meminta Yozie untuk berobat dan mendoakannya agar ia sembuh. Mereka mengunjungi kota Yogya dan selagi mencari yayasan Yozie medical check up ke dokter. Hasilnya kanker otak stadium 4.
Galuh mengajak Yozie ke gereja, dan di gereja itu mereka diajarkan tentang pewahyuan. Yozie diberi mukjizat, ia disembuhkan. Galuh di beri hikmat untuk tetap mendirikan RS untuk orang2 miskin. Sekar untuk penginjilan. Saat selesai ibadah mereka bertemu dan makan bersama. Galuh senang sekali. Eben sengaja pergi ke Yogya untuk menemui Sekar dan meminta nasihatnya dalam keganjalan hidup Eben setelah gempa (dalam gempa ini Sekar terluka parah dan Matias meninggal). Eben pus sudah putus dari Vaya dan menutup prakteknya, ia merasa memakai kaca mata baru dalam melihat hidupnya. Dan anehnya Eben memiliki rasa terhadap Galuh, dan terlihat saat ia bertemu Galuh.
Galuh bercerita tentang cita2nya membangun RS dengan Yozie kepada Eben. Eben pun ingin ikut, ia mengajak Sekar juga. Jadi mereka sekarang satu tim. Sekar pindah ke aparteman Yozie, dan tidur di kamar galuh. Mereka mendiskusikan tentang RS itu. Dan mereka tidak henti2nya mendapat cobaan tetapi, karna semuanya milik Tuhan, maka mereka menyerahkannya pada Tuhan. Mereka Jalan Dengan IMAN!!
Ditengah semuanya itu, pembuatan RS dan dana2 yang dibutuhkan, Eben menyatakan perasaannya pada Galuh saat mereka nonton bareng. Tapi Galuh menolaknya karna dia menyukai Om Yozie. Eben pun akhirnya patah hati. Yang Yozie kira, Galuh juga suka pada Eben. Jadi Yozie lama kelamaan menarik diri dan menjauhi Galuh. Galuh sadar dan akhirnya menanyakannya pada Yozie, ia menangis dan akhirnya mengatakan bahwa Galuh suka pada Yozie. Dan Yozie pun memberikan pasangan cincin yang ia beli di Yogya. Mereka resmi jadian.
Galuh dan Yozie merencanakan pernikahan, tetapi kanker otak Yozie datang lagi. Tak tega melihat Galuh, ia meninggalkannya. Ibu Yozie datang mencari mereka karna sudah tidak ada suplai dana dari Yozie. Ibunya, Ningsih, sangat boros dan mata duitan.
Satu tahun sudah berjalannya RS tersebut, yang sekarang dikelola oleh galuh dan Eben. Sekar sekarang menjadi penginjil di Yogya. Dan Yozie pun belum meninggal, ia menjadi penginjil bagi sesama penderita kanker sepertinya. Yozie tetap menderita kanker, tetapi ia masih hidup walaupun sekarang ia terlihat lebih tua dan kurus.
Galuh tau Yozie masih hidup saat Eben keceplosan berbicara. Galuh menemui Yozie dan bertanya mengapa ia meninggalkan Galuh.
Dan akhir cerita mereka semua berhasil mengoperasikan RS itu,,
Sekar penginjilan dan KKR di dusun Galuh. Ia tidak tau bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Yozie, tapi ia dan Yozie senang dengan keadaan sekarang. Eben belum membina hubungan dengan wanita lain, sepertinya ia telah menemukan tujuan hidupnya di dunia ini.
Happy Ending...
dan di buku pelangi ini pasti terakhirnya ada surat dari Jeshua Hamasiah, gw rasa sih Yesus..
suratnya berisikan mengucapkan selamat karena sudah menyelesaikan pertandingan, mungkin karna sudah selesai mendirikan dan mengoperasikan RS untuk orang-orang miskin.
that's all i have to share, ^^